logo Kompas.id
β€Ί
Sastraβ€ΊMengapa Perempuan Itu...
Iklan

Mengapa Perempuan Itu Melajang?

Dari orang Sunda, saya tahu Jangjawokan pelet yang ampuh. Dari orang Jawa, saya tahu pelet Jaran Goyang.

Oleh
ROSUL JAYA RAYA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r4GRqENbpPb-bYG1kBEEc2ioBJY=/1024x1448/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F15%2F245f9945-0dd2-41f6-9a21-9771f7359820_jpg.jpg

Obrolan di atas perahu eretan melantunkan ritme di benak Pak Hendra, seolah itu sekadar percakapan untuk melenyapkan sepi sebelum Sowi sampai ke seberang. Begitulah kaprahnya para penumpang kadang kali melecuti kata per kata yang omong kosong belaka, tanpa maksud apa-apa. Tapi yang diomongkan Sowi kali ini mempunyai makna terpendam yang akan menuntun kakinya bergerak.

Sebagaimana yang sudah-sudah, Sowi berjalan dari rumahnya menuju tepi kali, di pagi hari yang syahdu, ketika jarum pendek jam terpasak di angka sebelum tujuh dan jarum panjangnya di angka sembilan. Setengah jam sebelumnya Sowi bangkit dari lelapnya tidur, gegas ke kamar mandi, lalu duduk di atas balai-balai untuk menyuap berbutir-butir nasi uduk dengan lauk yang dicocol sambal. Lauk favoritnya di pagi hari adalah semur jengkol. Meski orang Madura, tetap doyan jengkol.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan