logo Kompas.id
SastraIbu Kota
Iklan

CERPEN

Ibu Kota

Ibu Tanah, kenapa hidup begitu berjarak antara yang satu dan lainnya? Lalu kenapa orang mengimpikan kota tanpa ibu?

Oleh
SILVESTER PETARA HURIT
· 1 menit baca
-
NANDANGGAWE

-

Lima hari Hoda bergulat. Sejauh pandang hanya laut. Asin dan kelat. Gelombang merumpun dan pecah. Senja murung. Laut mengguncangkan segalanya.

Juga rasa nyaman. Pelabuhan Tanjung Priok sudah tampak di depan mata. Hoda melemparkan pandangannya sejauh mungkin.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Ibu Kota".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan