logo Kompas.id
β€Ί
Sastraβ€ΊBaliho
Iklan

Baliho

Dini hari itu ia hanya bisa merusak delapan baliho, keburu orang-orang mulai sibuk ke pasar. Dia berniat melakukan gerakan senyap, tapi ia bimbang, karena bisa kepergok anak muda yang sering pulang mabuk.

Oleh
GDE ARYANTHA SOETHAMA
Β· 1 menit baca
-
BUANA ARTIAN

-

Tak pernah lelaki itu semuak kini. Sering kali ia mual jika menatap gambar selebar dua kali tiga meter itu. Ia mencoba bersikap biasa-biasa saja, tapi tetap tak kuasa mengelak dari baliho-baliho yang berdiri pongah di setiap tikungan dan sembarang sudut jalan.

Ribuan baliho caleg mengepung kota kecil itu, dipasang semau gue, berbagai ukuran, saling sodok, beraneka warna. Sesungguhnya laki-laki itu mencoba tak peduli, kecuali satu: baliho seorang caleg Partai Ungu. Sosok di poster itu sangat ia benci.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan