logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKonflik Timur Tengah Kian...
Iklan

Konflik Timur Tengah Kian Memanas, Waspadai Ancaman Resesi Ekonomi Dunia

Bila konflik Timur Tengah meluas dan menimbulkan dampak di sektor energi, ancaman resesi akan sulit terhindarkan.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Β· 1 menit baca
Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang rata pada 27 September oleh serangan Israel yang menargetkan dan membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di lingkungan Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, pada 29 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah secara besar-besaran lewat serangan udara di Lebanon, menjadikan gerakan tersebut sebagai pukulan seismik yang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 28 September disebut sebagai "titik balik" bagi negaranya. (Foto oleh AFP)
AFP

Orang-orang memeriksa puing-puing bangunan yang rata pada 27 September oleh serangan Israel yang menargetkan dan membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di lingkungan Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, pada 29 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah secara besar-besaran lewat serangan udara di Lebanon, menjadikan gerakan tersebut sebagai pukulan seismik yang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 28 September disebut sebagai "titik balik" bagi negaranya. (Foto oleh AFP)

Konflik bersenjata kawasan Timur Tengah yang melibatkan Israel dengan sejumlah negara sekitarnya berpotensi besar akan menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian dunia. Bila konflik terus meluas dan menimbulkan kerusakan pada aset-aset vital di bidang energi, ancaman resesi akan sulit terhindarkan.

Posisi Timur Tengah yang berperan sentral sebagai suplai energi minyak bumi dan gas (migas) dunia membuat konflik yang terjadi saat ini menjadi sangat mengkhawatirkan bagi makroekonomi global. Apalagi, setidaknya ada dua negara produsen migas dunia, yakni Iran dan Irak, yang terseret dalam konflik melawan pasukan Israel tersebut.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan