logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊAir Tanah di Dunia Kian...
Iklan

Air Tanah di Dunia Kian Mengering

Volume air tanah di dunia mengalami penurunan drastis karena digunakan intensif untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Oleh
YOESEP BUDIANTO
Β· 0 menit baca
Dermaga dan perahu di tanah kering di tepi Waduk Sau dengan permukaan air rendah di Provinsi Girona di Catalonia, Spanyol, Jumat (2/2/2024). Sau merupakan salah satu waduk utama yang menyediakan air ke wilayah metropolitan Barcelona. Ketinggian airnya di bawah 4,06 persen setelah tiga tahun kekeringan di Catalonia. Wilayah timur laut Spanyol mengumumkan darurat kekeringan pada 1 Februari untuk Barcelona dan wilayah sekitarnya yang akan menghadapi pembatasan air yang lebih ketat.
AFP/PAU BARRENA

Dermaga dan perahu di tanah kering di tepi Waduk Sau dengan permukaan air rendah di Provinsi Girona di Catalonia, Spanyol, Jumat (2/2/2024). Sau merupakan salah satu waduk utama yang menyediakan air ke wilayah metropolitan Barcelona. Ketinggian airnya di bawah 4,06 persen setelah tiga tahun kekeringan di Catalonia. Wilayah timur laut Spanyol mengumumkan darurat kekeringan pada 1 Februari untuk Barcelona dan wilayah sekitarnya yang akan menghadapi pembatasan air yang lebih ketat.

Sumber daya air tanah sangat penting bagi ekosistem dan penopang kehidupan umat manusia. Pengambilan air tanah berlebihan menyebabkan makin mengeringnya air tanah di bumi ini. Dampaknya adalah instrusi air laut, penurunan muka tanah, penipisan aliran sungai, dan mengeringnya sumur-sumur penduduk.

Total volume air tawar di seluruh dunia diperkirakan sebesar 10,6 juta kilometer kubik atau 136 kali volume danau terbesar di dunia, yaitu Danau Laut Kaspia di perbatasan Eropa dan Asia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 persen air tawar dunia berasal dari air tanah. Seluruh air tawar yang digunakan manusia hampir semuanya tersimpan di dalam Bumi.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan