logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMembuka Peluang Kerja Sama...
Iklan

Membuka Peluang Kerja Sama dengan Negara Kaya Minyak di Timur Tengah

Negara produsen energi fosil akan membangun kolaborasi dengan sejumlah negara untuk menjaga kelangsungan ekonominya di tengah kian susutnya permintaan energi fosil pada masa depan.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
Β· 0 menit baca
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara. PLTS ini menempati area seluas 200 hektar dan berkapasitas 192 <i>megawatt peak</i> (MWp). PLTS ini dapat menghasilkan energi sebesar 245 juta kilowatt jam (kWh) per tahun atau dapat memasok listrik untuk 50.000 rumah tangga.
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara. PLTS ini menempati area seluas 200 hektar dan berkapasitas 192 megawatt peak (MWp). PLTS ini dapat menghasilkan energi sebesar 245 juta kilowatt jam (kWh) per tahun atau dapat memasok listrik untuk 50.000 rumah tangga.

Rencana dunia yang ingin meraih net zero emissions tahun 2050 memunculkan peluang kerja sama ekonomi baru pada sejumlah negara. Negara-negara produsen energi fosil akan membangun kolaborasi dengan sejumlah negara untuk menjaga kelangsungan ekonominya di tengah kian susutnya permintaan energi tak terbarukan di masa depan.

Berdasarkan laporan World Energy Outlook 2023 dari Badan Energi Internasional (IEA), diperkirakan penggunaan energi fosil pada saat emisi karbon nol tahun 2050 akan menyusut sangat drastis. Penggunaan energi berbasis minyak bumi berkurang menjadi 12 persen, gas alam 4 persen, dan batubara tinggal 2 persen. Energi fosil masih akan dipergunakan pada saat emisi nol nanti, tetapi dengan tingkat penggunaan seminimal mungkin. Itu pun akan disertai dengan teknologi pelengkap guna mereduksi emisi karbon yang dihasilkan energi fosil bersangkutan.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan