logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บPeliknya Memiliki Hunian di...
Iklan

Peliknya Memiliki Hunian di Kawasan Megapolitan Jakarta

Terbatasnya ketersediaan lahan membuat harga tanah dan rumah di Jakarta menjadi sangat mahal. Akibatnya, muncul ketimpangan kepemilikan hunian yang tak mudah untuk diatasi.

Oleh
Agustina Purwanti/Litbang Kompas
ยท 1 menit baca
Lanskap Kota Jakarta dengan permukiman yang padat dan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakangnya, Selasa (13/6/2023).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Lanskap Kota Jakarta dengan permukiman yang padat dan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakangnya, Selasa (13/6/2023).

Pancaran kemewahan Jakarta tak selalu selaras dengan kehidupan warganya. Di balik gedung-gedung tinggi tersembunyi jutaan rumah tangga yang belum memiliki tempat tinggal pribadi. Merujuk data Badan Pusat Statistik tahun 2022, tercatat hanya 56,13 persen rumah tangga yang memiliki rumah. Angka ini naik cukup tinggi hingga lebih dari 7 persen dari posisi tahun sebelumnya (2021) yang masih 48,48 persen.

Kendati demikian, setinggi apa pun peningkatan kepemilikan rumah di Jakarta tetap belum mampu menghilangkan โ€prestasiโ€ DKI Jakarta sebagai provinsi dengan tingkat kepemilikan hunian terendah di Indonesia. Dibandingkan rata-rata nasional, angka kepemilikan rumah di Jakarta terpaut jauh. Pada tahun 2022, rata-rata kepemilikan rumah secara nasional mencapai 83,99.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan