logo Kompas.id
RisetBumi Bukan Lagi Memanas,...
Iklan

Bumi Bukan Lagi Memanas, tetapi Mulai Mendidih

Suhu bumi tercatat terus mengalami peningkatan sehingga tidak lagi sekadar ”global warming”, tetapi mengarah pada ”global boiling”.

Oleh
Yoesep budianto
· 0 menit baca
Kekeringan dan suhu ekstrem menyebabkan lahan pertanian menjadi kering dan membuat sebagian besar wilayah di Irak hampir tidak dapat dihuni saat musim panas. Negara ini mencatat rekor suhu setidaknya 52 derajat celsius dalam beberapa tahun terakhir.
AP PHOTO/NABIL AL-JURANI

Kekeringan dan suhu ekstrem menyebabkan lahan pertanian menjadi kering dan membuat sebagian besar wilayah di Irak hampir tidak dapat dihuni saat musim panas. Negara ini mencatat rekor suhu setidaknya 52 derajat celsius dalam beberapa tahun terakhir.

PBB dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperingatkan semua negara agar segera bersikap radikal dalam penanganan krisis iklim. Suhu bumi tercatat terus mengalami peningkatan sehingga tidak lagi sekadar global warming, tetapi mengarah pada global boiling. Pada Juli ini, suhu rata-rata global meraih rekor tertingginya kembali dan menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah manusia.

Berdasarkan pantauan data dari WMO dan program Copernicus, suhu permukaan bumi dan lautan melonjak tajam. Rata-rata suhu permukaan selama 23 hari pertama Juli 2023 mencapai 16,95 derajat celsius, jauh di atas catatan suhu terpanas global yang terjadi pada Juli 2019 lalu sebesar 16,63 derajat celsius.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan