logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJalan Panjang Polemik Impor...
Iklan

Jalan Panjang Polemik Impor KRL Bekas (Bagian 1)

BPKP dengan tegas tidak bisa mempertimbangkan rencana pengimporan kereta bekas karena tidak memenuhi sejumlah kriteria dan tidak selaras dengan fokus pemerintah dalam mengutamakan produk dalam negeri.

Oleh
Yulius Brahmantya Priambada
Β· 1 menit baca
Sebuah rangkaian kereta rel listrik (KRL) tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Setiap hari, sekitar 830.000 warga Jabodetabek bermobilitas dengan KRL.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Sebuah rangkaian kereta rel listrik (KRL) tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Setiap hari, sekitar 830.000 warga Jabodetabek bermobilitas dengan KRL.

Polemik impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang hingga kini belum juga menemukan titik terang. Perbedaan pandangan antara pemangku kepentingan masih menjadi batu sandungan sehingga proses pengadaannya pun menjadi terkendala.

Akar masalah dari persoalan tersebut adalah adanya kebutuhan untuk mengganti sejumlah unit KRL yang ada sekarang karena sudah melampaui masa pakai maksimal. Penggantian tersebut harus dilaksanakan pada 2023 sebanyak 10 rangkaian dan 19 rangkaian tahun depan.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan