logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKemacetan di Jakarta yang Kian...
Iklan

Kemacetan di Jakarta yang Kian Sulit Dihindari

Indeks kemacetan di Ibu Kota saat ini sudah melebihi 50 persen. Prakiraan ini bisa jadi mendekati atau bahkan melebihi situasi pada 2019. Kala itu, skor indeks kemacetan mencapai 53 persen.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tentara Pelajar di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Kemacetan jamak terjadi di jam-jam orang berangkat kerja dan pulang kerja.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tentara Pelajar di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Kemacetan jamak terjadi di jam-jam orang berangkat kerja dan pulang kerja.

Bertambahnya jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan menyebabkan tingginya tingkat kepadatan lalu lintas di kawasan Jabodetabek. Mobilitas penduduk yang sangat tinggi akhirnya berdampak pada rutinitas kemacetan yang dirasa kian bertambah parah dari waktu ke waktu. Semrawut, ruwet, dan macet sudah menjadi identitas keseharian di jalanan Ibu Kota.

Bagi warga Jabodetabek, kemacetan menjadi rutinitas yang dihadapi setiap saat. Hanya saja, setelah pandemi Covid-19 mereda, sepertinya kemacetan terasa lebih parah. Situasi ini bisa jadi berkaitan dengan efek psikologis pascawabah ketika mobilitas pengguna jalan raya saat pandemi berkurang signifikan. Jadi, ketika aktivitas berangsur kembali normal seperti saat ini, lalu lintas kendaraan di jalan raya dirasa sangat padat dan semakin macet.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan