logo Kompas.id
RisetAnalisis Litbang ”Kompas”:...
Iklan

Analisis Litbang ”Kompas”: Capres Pilihan Presiden

Gaya komunikasi presiden turut menentukan ke mana arah dukungan politiknya di Pilpres 2024. Di sisi lain, netralitas presiden juga diharapkan tetap terjaga.

Oleh
YOHAN WAHYU
· 1 menit baca
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato pada acara Nusantara Bersatu, Satu Komando untuk Indonesia, yang digelar Gerakan Nusantara Bersatu, dari simpul-simpul sukarelawan Jokowi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato pada acara Nusantara Bersatu, Satu Komando untuk Indonesia, yang digelar Gerakan Nusantara Bersatu, dari simpul-simpul sukarelawan Jokowi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Kedudukan presiden kerap kali dipandang berada dalam ruang hampa, khususnya ketika dikaitkan dengan dukungannya terhadap sosok calon presiden di periode berikutnya. Padahal, presiden juga tidak bisa lepas dari dinamika politik di pemilu. Gaya komunikasi politik menjadi kunci bagaimana presiden memosisikan diri dalam bursa kontestasi calon presiden.

Panggung politik bergemuruh setelah Presiden Joko Widodo melemparkan kode ciri pemimpin yang memikirkan rakyat yang disampaikan dalam acara silahturahmi sukarelawan Jokowi bertajuk ”Nusantara Bersatu: Satu Komando untuk Indonesia” di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Jokowi menyebutkan, ciri pemimpin ideal itu wajahnya penuh kerutan dan rambutnya yang memutih.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan