logo Kompas.id
RisetAnalisis Litbang ”Kompas”:...
Iklan

Analisis Litbang ”Kompas”: Menjaga Keberlangsungan Suplai Pangan

Produksi pangan di setiap negara didorong untuk terus meningkat. Selain menciptakan kedaulatan pangan yang menyejahterakan petani, juga untuk memenuhi asupan gizi seluruh masyarakat.

Oleh
Budiawan Sidik A
· 1 menit baca
Perempuan dan anak-anak menunggu di bawah naungan payung di sebuah tempat distribusi makanan di kota Adi Mehameday, wilayah Tigray, barat Etiopia, 28 Mei 2022. Kelaparan mencengkeram jutaan orang di Etiopia akibat deraan konflik di sisi utara dan kekeringan di sebelah selatan. Sementara itu, sumber daya pangan semakin berkurang sehingga asupan pangan dan gizi mulai menyusut di sejumlah tempat.
AP/CLAIRE NEVILL/WFP/BC

Perempuan dan anak-anak menunggu di bawah naungan payung di sebuah tempat distribusi makanan di kota Adi Mehameday, wilayah Tigray, barat Etiopia, 28 Mei 2022. Kelaparan mencengkeram jutaan orang di Etiopia akibat deraan konflik di sisi utara dan kekeringan di sebelah selatan. Sementara itu, sumber daya pangan semakin berkurang sehingga asupan pangan dan gizi mulai menyusut di sejumlah tempat.

Gejolak geopolitik dan krisis ekonomi global mengancam krisis pangan di dunia. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengajak seluruh negara di dunia untuk terus berupaya meningkatkan produksi pangan dan mutu asupan nutrisi bagi seluruh umat manusia.

Dunia sedang mengalami krisis pangan. FAO menyebutkan sekitar 193 juta orang di 53 negara mengalami kerawanan pangan pada 2021. Jumlah penduduk dunia yang dilanda krisis pangan tersebut naik 40 juta orang dibandingkan pada 2020. Wilayah-wilayah yang diklasifikasikan dalam fase darurat dari bencana kerawanan pangan ialah Etiopia, Madagaskar selatan, Sudan Selatan, dan Yaman.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan