Partai Persatuan Pembangunan
Analisis Litbang ”Kompas”: Jalan Terjal PPP Lewati Ambang Batas
Tren penurunan suara Partai Persatuan Pembangunan menjadi peringatan agar partai ini segera berbenah. Merajut kembali pemilih setianya dengan menguatkan identitas kepartaiannya menjadi peta jalan menghadapi Pemilu 2024.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F02%2F28%2Fd48deac7-7247-4411-b96e-c9d52f99816e_jpg.jpg)
Para kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat menghadiri perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-46 PPP di Ecovention Ocean Ecopark Taman Impian Jaya Ancol, Kamis (28/2/2019).
Pekerjaan rumah yang berat menjadi tantangan bagi Partai Persatuan Pembangunan dalam kancah perpolitikan nasional. Dinamika politik internal partai, tergerusnya suara di akar rumput yang memengaruhi jejak elektoral, menjadi sinyal peringatan bagi partai ini untuk segera merapatkan barisan.
Memasuki usia emas, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir pada 5 Januari 1973 menghadapi tantangan besar menuju pesta demokrasi 2024. Tren elektoralnya cenderung menurun dalam 10 pemilihan umum terakhir, terutama jika dibandingkan prestasinya sepanjang pemilu di era Orde Baru (1992-1997) dengan pemilu era Reformasi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 17 dengan judul "Jalan Terjal PPP Lewati Ambang Batas".
Baca Epaper Kompas