Target Penurunan Emisi Karbon di Atmosfer
Eliminasi Karbon di Atmosfer Bumi
Dalam mitigasi krisis iklim perlu menyeimbangkan antara upaya preventif ataupun kuratif. Penyerapan karbon yang lepas ke atmosfer sama pentingnya dengan meminimalisasi keluaran emisi karbon dari setiap kegiatan manusia.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F06%2F06%2F2ee043e0-7509-41b6-8bc5-68be454e78d3_jpg.jpg)
Pemandangan gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi udara di kawasan Jakarta, Senin (6/6/2022). Berdasarkan data AirVisual, situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, pada senin pukul 13.00, nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) Kota Jakarta adalah 161 atau masuk dalam kategori tidak sehat. Sementara kandungan partikel halus di udara yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil (PM 2,5) sebesar 69 mikrogram per meter kubik, jauh di ambang batas maksimal 5 mikrogram per meter kubik.
Krisis iklim kian mengancam kehidupan umat manusia. Selain pencegahan, pengendalian krisis iklim dapat juga dilakukan dengan cara menangkap dan mengeliminasi karbon yang telanjur berada di atmosfer.
Upaya menyerap sebanyak mungkin karbon dari atmosfer layaknya usaha untuk membuat langit kembali biru bersih. Penurunan kadar karbon di langit merupakan bukti perbaikan kualitas lingkungan global sehingga momok krisis iklim yang disertai bencana katastropik dapat dihilangkan.