logo Kompas.id
RisetPerlunya Menggarap “Fan Base” ...
Iklan

Perlunya Menggarap “Fan Base” di Perfilman Indonesia

Dua tahun pandemi Covid-19 menimbulkan kesulitan bagi dunia perfilman Indonesia. Untuk mengurai keterpurukan, basis penggemar atau ”fan base” dapat lebih digarap di tengah krisis pandemi.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9MAnCVFzK45HEoXergmGIiv7Y7U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211203DRA01_1638626028.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Remaja menghadiri pemutaran film dalam kegiatan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) di Bioskop Empire XXI, Yogyakarta, Kamis (2/12/2021). Perhelatan itu tahun ini digelar secara luring dan daring dengan menghadirkan 115 film dari 15 negara Asia Pasifik.

Dua tahun pandemi Covid-19 menimbulkan kesulitan bagi dunia perfilman Indonesia. Proses produksi hingga pemutaran film menjadi terhambat akibat kebijakan pembatasan mobilitas. Untuk mengurai keterpurukan, basis penggemar atau fan base dapat lebih digarap di tengah krisis pandemi.

Sejak pertengahan September 2021, pintu-pintu bioskop di Tanah Air sudah mulai dibuka kembali. Makin terkendalinya penanganan Covid-19 membuat masyarakat bisa kembali menikmati tayangan film layar lebar dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan kapasitas penonton.

Editor:
Yoga Prasetyo
Bagikan