logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPenuh Harap dan Keraguan,...
Iklan

Penuh Harap dan Keraguan, Deklarasi Hutan di COP 26 Glasgow

Sekalipun banyak negara turut menandatangani kesepakatan perlindungan hutan di tingkat global, kenyataannya masih banyak yang melanggengkan praktik deforestasi atau penggunaan hutan tanpa kaidah pelestarian lingkungan.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4hHiaW3smOh7FuwtqE4fBy4ncwA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F2019-08-22T171551Z_1662977089_RC1B4AADB7D0_RTRMADP_3_BRAZIL-ENVIRONMENT-WILDFIRES_1566554705.jpg
REUTERS / UESLELI MARCELINO

Foto udara kayu yang ditebang secara ilegal dari hutan Amazon terlihat di pabrik penggergajian kayu di kawasan Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil (22/8/2019).

Kesepakatan melindungi hutan dalam Pertemuan Perubahan Iklim COP 26 Glasgow menumbuhkan harapan untuk mengatasi perubahan iklim. Di sisi lain keraguan muncul melihat lemahnya penerapan kesepakatan-kesepakatan perlindungan hutan sebelumnya. Komitmen penuh negara-negara dibutuhkan untuk mencapai target kesepakatan.

Keberadaan hutan memiliki relasi dengan perubahan iklim. Karenanya, ketika berbicara tentang perubahan iklim, pembahasan tentang hutan selalu disertakan. Setidaknya ada dua hal penting yang menjadi topik utama, yaitu peran vital hutan dan degradasi hutan.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan