logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊProspek dan Tantangan di Balik...
Iklan

Prospek dan Tantangan di Balik Tumbuhnya Bank Digital

Pamor bank digital tengah naik daun akibat perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi. Meski begitu, sejumlah tantangan akan dihadapi bank digital ke depan agar mampu berkembang secara berkelanjutan.

Oleh
Antonius Purwanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HVEd2pqqI96Xun2iPyqO-UK9-gA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F252c5597-5412-454a-adf7-6a721011c144_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mencoba aplikasi Financial Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (2/10/2021). Memasuki usia yang ke-23, Bank Mandiri melakukan lompatan untuk menyediakan solusi perbankan digital.

Seiring perkembangan teknologi, bank digital atau disebut juga neobank mulai banyak bermunculan di Tanah Air. Mereka hadir di saat industri perbankan mencatatkan kenaikan transaksi digital, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Bank digital seolah menjadi solusi kemudahan bertransaksi di tengah terbatasnya pergerakan masyarakat selama pandemi. Pasalnya, berbagai layanan keuangan dapat dilakukan di rumah, hanya dengan menggunakan aplikasi bank digital.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan