logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊAnomali Relasi Demokrasi dan...
Iklan

Anomali Relasi Demokrasi dan Kemerdekaan Pers

Anomali mewarnai kehidupan demokrasi dan kemerdekaan pers yang cenderung tidak seirama. Berbeda dengan indeks demokrasi yang menunjukkan penurunan, skor indeks kebebasan pers nasional justru meningkat.

Oleh
Bestian Nainggolan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XhSDXFRkD1K9ysObjFMT-4j9Hz8=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FMarsinah-_1620572612.jpeg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Dian Septi Trisnanti, Koordinator Marsinah FM yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI), membacakan pernyataan sikap pada Malam Renungan Marsinah: Usut Tuntas Kasus Marsinah, Pertahankan Demokrasi (8/5/2021). Dia mempertanyakan komitmen Pemerintah Indonesia yang selama 28 tahun tidak kunjung menuntaskan kasus Marsinah.

Kualitas demokrasi idealnya sejalan dengan kualitas kemerdekaan pers. Sayangnya, tidak demikian yang berlangsung pada banyak wilayah di negeri ini. Demokrasi dan kemerdekaan pers cenderung tidak seiring berjalan.

Dalam waktu yang tidak berselang jauh dengan hari kemerdekaan negeri ini, dua indeks politik yang mencerminkan kondisi kebebasan terpublikasikan.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan