logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊKolaborasi EBT dan Nuklir...
Iklan

Kolaborasi EBT dan Nuklir Menuju Emisi Nol Dunia

Menuju pembangunan rendah emisi karbon 2050, pembangkitan energi listrik di belahan dunia akan bertansisi. Beralih menggunakan sumber pembangkitan energi baru terbarukan dengan tenaga surya, angin, dan air.

Oleh
Budiawan Sidik A
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rjpJo2egOrfgY39OOJen-yeITxo=/1024x746/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200313luk-PLTNFukushima_1584106580.jpg
JIJI PRESS/AFP/STR

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Perusahaan Energi Listrik Tokyo Fukushima Daiichi dilihat dari kota Futaba, Perfektur Fukushima, Jepang.

Guna menuju pembangunan rendah emisi karbon tahun 2050, sejumlah pembangkitan energi listrik di sebagian besar belahan dunia akan bertansisi. Menggeser pembangkitan fosil dengan pembangkitan dari sumber energi baru terbarukan atau EBT yang ramah lingkungan. Sebagian besar negara di dunia akan beralih menggunakan sumber pembangkitan EBT, terutama dari tenaga surya, angin, dan air.

Kapasitas terpasang pembangkitan listrik dari sumber tersebut diperkirakan meningkat lebih dari 10 kali lipatnya dari kondisi terpasang tahun 2020. Terutama untuk jenis PLTS solar photovoltaic dan kincir angin.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan