Perempuan Kepala Keluarga Dihantui Paradigma Lama
Konstruksi perempuan berada di ranah domestik kian usang. Makin banyak perempuan bekerja, bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Namun, keberadaan perempuan sebagai kepala keluarga belum diperkuat dari aspek hukum.
Paradigma tentang perempuan yang harus berperan dalam urusan domestik rumah tangga kian usang. Meski begitu, narasi lama ini masih berbenturan dengan budaya masyarakat. Komitmen dan pembagian peran rumah tangga menjadi kunci keluar dari belenggu.
Urusan domestik, seperti mengurus anak, memasak, dan membereskan rumah, sudah lama melekat pada sosok perempuan. Perempuan selalu diasosiasikan sebagai manusia pekerja (homo faber) domestik yang dinilai tidak dapat berkontribusi secara aktif di luar rumah sehingga perannya tidak lebih dari sekadar aktivitas dalam rumah.