logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊDemokrasi Luhur dari Leluhur
Iklan

Demokrasi Luhur dari Leluhur

Demokrasi di Indonesia memiliki sejarah tersendiri. Ia hadir dan melekat dalam sejarah bangsa dan sudah menjadi urat nadi.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fErJeeHa5XQVeSXkdvk3a_VYlYQ=/1024x651/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FMOHAMMAD-HATTA-27-03.jpg
ARSIP HARIAN KOMPAS

Presiden Sukarno (tengah) dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (kiri) membuka Pekan Olahraga Angkatan Perang di Stadion Ikada Jakarta, September 1952. Hadir di panggung kehormatan, Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX (kanan)

Saat bangsa ini masih dikuasai raja-raja autokrat, ruh demokrasi telah menyelinap masuk ke dalam pikiran rakyat. Pepatah adat dan tradisi lokal menjadi anasir yang turut menyemainya. Inilah urat nadi demokrasi yang hingga kini tetap berupaya untuk berdenyut di tengah hiruk pikuk aktivitas politik.

Dalam alam autokrasi, demokrasi bukanlah mitologi politik. Di tengah eksistensi para raja dan sultan di Nusantara, riak demokrasi perlahan mulai terasa sejak berabad-abad silam, baik di tengah-tengah rakyat biasa maupun dari kalangan penguasa.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan