RADIKALISME
Jamaah Islamiyah Meminta Maaf kepada Negara dan Masyarakat Indonesia (5)
Meskipun organisasi tidak pernah mengambil keputusan untuk melakukan pengeboman, JI menjadi plasma bagi pelaku.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F19%2F450572d5-1bac-43db-ad60-c56b26f42d7f_jpeg.jpg)
Sejumlah eks tokoh senior dan anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2024). Jemaah Islamiyah yang didirikan 1 Januari 1993 resmi membubarkan diri pada 30 Juni 2024.
SUKOHARJO, KOMPAS – Jamaah Islamiyah meminta maaf kepada negara dan masyarakat Indonesia atas perilaku anggotanya. Meskipun tidak ada perintah organisasi untuk melakukan aksi teror di Indonesia, JI pernah menjadi ”plasma” bagi mantan anggota yang melakukan pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mantan Sekretaris Mantiqi II JI Siswanto alias Abu Mahmudah mengatakan, dirinya secara pribadi dan atas nama organisasi meminta maaf kepada negara. Selama beberapa tahun terakhir, negara disibukkan dengan peperangan yang seakan tiada ujung. Banyak anggaran negara yang akhirnya harus dialokasikan untuk melawan aksi teror dan pengejaran anggota JI yang belum tertangkap.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "JI Meminta Maaf kepada Negara dan Masyarakat".
Baca Epaper Kompas