logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊKesulitan Integrasikan 27.000 ...
Iklan

Kesulitan Integrasikan 27.000 Aplikasi, Pemerintah Fokus pada Sembilan Layanan Publik

Alih-alih mengintegrasikan 27.000 aplikasi, pemerintah akhirnya memilih memfokuskan INA Digital pada sembilan layanan.

Oleh
NINA SUSILO
Β· 0 menit baca
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti rapat tertutup yang dipimpin Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi dan keterpaduan layanan digital, Senin (25/3/2024), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
KOMPAS/NINA SUSILO

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti rapat tertutup yang dipimpin Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi dan keterpaduan layanan digital, Senin (25/3/2024), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah mengakui bukan perkara mudah untuk mengintegrasikan lebih dari 27.000 aplikasi layanan publik ke dalam satu aplikasi super. Karena itu, pemerintah memutuskan untuk fokus memberikan sembilan layanan melalui aplikasi super yang disebut INA Digital. Selain administrasi kependudukan, aplikasi super buatan pemerintah itu juga akan memberikan informasi mengenai layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial.

Keputusan untuk fokus pada sembilan layanan itu diambil lantaran Presiden Joko Widodo terus mendorong percepatan transformasi dan keterpaduan layanan digital untuk masyarakat. Dalam rapat tertutup yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/3/2024), Presiden bahkan meminta agar rencana penggunaan aplikasi super untuk layanan publik segera direalisasikan.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan