logo Kompas.id
Politik & HukumSuara Keprihatinan dari...
Iklan

Pemilu 2024

Suara Keprihatinan dari Kalangan Kampus Meluas

Seruan keprihatinan dari kalangan kampus dan akademisi terus meluas. Mereka menyerukan agar demokrasi diselamatkan.

Oleh
DEFRI WERDIONO
· 1 menit baca
Sebuah mural bertema demokrasi menghiasi tembok Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2017). Mural tersebut membawa pesan tentang tumbuhnya proses demokrasi di tengah keberagaman sosial budaya masyarakat.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Sebuah mural bertema demokrasi menghiasi tembok Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2017). Mural tersebut membawa pesan tentang tumbuhnya proses demokrasi di tengah keberagaman sosial budaya masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS — Suara keprihatinan akan terancamnya tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia dari kalangan kampus meluas. Kali ini giliran para rektor dan ketua perguruan tinggi Katolik menyerukan kepada semua pihak agar dapat menjaga pemilu berjalan damai dan demokratis. Penyalahgunaan kewenangan demi kepentingan kekuatan politik tertentu diharapkan dapat dihentikan.

Sebagai bentuk keprihatinan, para rektor dan ketua perguruan tinggi Katolik yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (Aptik) mengeluarkan pernyataan sikap terkait dinamika politik 2024. Dari surat pernyataan yang diterima Kompas, Sabtu (3/2/2024), diketahui, pernyataan sikap itu ditandatangani 24 rektor dan ketua perguruan tinggi Katolik di Indonesia.

Editor:
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.