logo Kompas.id
Politik & HukumWaspadai Politik Identitas...
Iklan

Waspadai Politik Identitas Lewat Manipulasi Opini Jelang Pemilu 2024

Identitas seperti agama, ideologi, dan etnis menjadi ”rumput kering yang mudah terbakar” menjelang pemilu. Masyarakat perlu mewaspadai politik identitas untuk menghindari kekerasan dan diskusi yang tidak produktif.

Oleh
Ayu Nurfaizah
· 0 menit baca
Suasana diskusi "Menangkal Ujaran Kebencian dalam Pemilu 2024" di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).
AYU NURFAIZAH UNTUK KOMPAS

Suasana diskusi "Menangkal Ujaran Kebencian dalam Pemilu 2024" di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Setahun menjelang Pemilu 2024, masyarakat perlu mewaspadai manipulasi opini publik melalui politik identitas. Pola-pola yang dilakukan umumnya dengan menyebarkan rumor hingga ujaran kebencian. Hal ini berdampak pada berkembangnya diskusi yang tidak produktif serta berpotensi menyebabkan disharmoni dan kekerasan.

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto menjelaskan, umumnya politik identitas muncul pascadeklarasi calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres). Pada Pemilu 2019, politik identitas marak dan masyarakat terpolarisasi berdasarkan kubu pendukung capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Polarisasi ini sebelumnya terjadi sejak Pilkada DKI 2017, yang terus berlanjut hingga Pemilu 2014.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan