logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTangkal Bahaya Politik...
Iklan

Tangkal Bahaya Politik Identitas dengan Penguatan Dialog Lintas Iman

Politik identitas dinilai akan mengancam sendi-sendi kemajemukan Indonesia dan merobek tenun kebangsaan. Untuk itu, praktik politik identitas perlu diantisipasi.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
Β· 1 menit baca
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari (kanan) disalami Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom saat hadir untuk audiensi antara KPU dan PGI di Kantor PGI Pusat, Salemba, Jakarta, Senin (16/1/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari (kanan) disalami Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom saat hadir untuk audiensi antara KPU dan PGI di Kantor PGI Pusat, Salemba, Jakarta, Senin (16/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Dialog lintas iman dinilai perlu diperkuat demi menangkal bahaya praktik politik identitas yang bisa semakin menguat menjelang Pemilihan Umum 2024. Sebab, apabila tidak diantisipasi, praktik politik identitas dikhawatirkan akan mengancam kemajemukan bangsa.

”Oleh karena itu, kerja lintas iman di tengah masyarakat majemuk Indonesia harus semakin ditingkatkan. Dialog antar-agama dan kepercayaan harus dilihat sebagai kebutuhan nyata dan bukan sekadar kenikmatan intelektual,” kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Sabtu (28/1/2023).

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan