logo Kompas.id
Politik & HukumMuhammadiyah Teguhkan Peran...
Iklan

Muhammadiyah Teguhkan Peran Kebangsaan

Setelah tertunda dua tahun, Muhammadiyah dan Aisyiyah akhirnya menggelar Muktamar ke-48 pada November ini. Muktamar digelar dua tahap, yakni secara daring pada 5-6 November dan luring pada 18-20 November.

Oleh
Stephanus Aranditio
· 1 menit baca
Paduan suara Universitas Muhammadiyah Bengkulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Sang Surya saat pembukaan Tanwir Muhammadiyah 2019 di halaman Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, Jumat (15/2/2019). Tanwir dibuka Presiden Joko Widodo mengangkat tema "Beragama yang Mencerahkan".
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Paduan suara Universitas Muhammadiyah Bengkulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Sang Surya saat pembukaan Tanwir Muhammadiyah 2019 di halaman Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, Jumat (15/2/2019). Tanwir dibuka Presiden Joko Widodo mengangkat tema "Beragama yang Mencerahkan".

JAKARTA, KOMPAS –Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah terus meneguhkan peran yang lebih besar dalam ranah keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Berbagai isu, dari kekuasaan berbasis agama, polarisasi masyarakat, sistem pemilu, hingga suksesi 2024, akan dibahas dalam Muktamar ke-48 yang akan digelar secara daring dan luring pada dua waktu yang berbeda. Sejumlah masukan untuk para pemangku kepentingan juga disiapkan guna memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.

Muhammadiyah dan Aisyiyah merasa perlu memberikan sumbangsih pikiran dan gagasan karena melihat banyaknya persoalan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. ”Muhammadiyah ingin hadir lebih aktif, berperan lebih konstruktif dalam kehidupan kebangsaan,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat memberikan keterangan terkait Muktamar Ke-48 Muhammadiyah, Jumat (4/11/2022).

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan