Dari 1.261 Notifikasi Serangan Siber, Hanya 72 Notifikasi yang Direspons
Sepanjang 2022, ada 1.261 notifikasi serangkan siber dikirimkan ke kementerian dan lembaga, tetapi hanya 72 notifikasi yang direspons. Baru sejak ada serangan Bjorka, kementerian/lembaga merespons laporan BSSN.
JAKARTA, KOMPAS β Sepanjang Januari hingga 13 September 2022, Badan Siber dan Sandi Negara telah mengirimkan 1.261 notifikasi terkait anomali trafik atau upaya mencurigakan untuk menginfeksi keamanan siber di semua kementerian atau lembaga pemerintah. Namun, dari total notifikasi terkirim, hanya 72 notifikasi yang direspons. Rendahnya kesadaran untuk mengevaluasi sistem keamanan itu memperburuk kerentanan yang sudah ada di sistem elektronik setiap instansi.
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Luki Hermawan menjelaskan, berbagai insiden kebocoran data pribadi yang berulang dalam beberapa waktu terakhir tidak terpisahkan dari serangan siber yang juga terus terjadi. Sepanjang Januari-13 September 2022, pihaknya mengidentifikasi telah terjadi 852,2 juta anomali trafik atau upaya mencurigakan yang dilakukan untuk menginfeksi keamanan siber. Dari total serangan tersebut, paling tinggi adalah infeksi malware (55,6 persen), diikuti kebocoran informasi (15,2 persen) dan serangan trojan (10,2 persen).