Menilik Arah Koalisi di Sebalik Silaturahmi Bernuansa Politik
Silaturahmi para elit politik membuka ruang penjajakan koalisi, yang berbasis gagasan dan mendorong Indonesia bersih dari politik SARA. Hal ini diharapkan dapat mencegah berulangnya polarisasi di Pilpres 2024 mendatang.
Dua tahun menjelang 2024, silaturahmi Lebaran yang dilakukan figur-figur utama politik negeri ini menarik perhatian publik. Ragam tafsir pun menyertai sehingga silaturahmi, aktivitas yang lazim dilakukan saat Idulfitri, kemudian dibaca dan dimaknai sebagai lobi-lobi, manuver atau langkah politik, hingga penjajakan koalisi untuk pemilu pada dua tahun kurang lagi.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada hari pertama Idulfitri 1443 Hijriah, Senin (2/5/2022) lalu, bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo yang merayakan Lebaran di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Selanjutnya, Prabowo kembali ke Jakarta untuk bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.