logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊMasyarakat Sipil dan Tantangan...
Iklan

Masyarakat Sipil dan Tantangan Berat Konsolidasi Demokrasi

Masyarakat sipil didera banyak tantangan untuk mengonsolidasikan diri untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan memperjuangkan aspirasi publik. Padahal, masyarakat sipil berperan penting menjaga kualitas demokrasi.

Oleh
RINI KUSTIASIH, DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan pernyataan sikapnya terkait upaya pemidanaan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) oleh Oesman Sapta Odang (OSO) terkait pencalonan dirinya sebagai anggota DPD di Media Center KPU RI Jakarta, Rabu (30/1/2019).
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan pernyataan sikapnya terkait upaya pemidanaan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) oleh Oesman Sapta Odang (OSO) terkait pencalonan dirinya sebagai anggota DPD di Media Center KPU RI Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Masyarakat sipil berperan besar menjaga kesehatan dan kualitas demokrasi. Namun, dalam perjalanan konsolidasi demokrasi sejak tahun 1998, masyarakat sipil juga menghadapi tantangan tidak mudah, mulai dari akses pendanaan, kolaborasi dalam mengawasi jalannya pemerintahan, hingga ruang kebebasan sipil yang menyempit.

Dalam forum Indonesia Civil Society Forum (ICSF) 2022 yang digelar oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Rabu-Kamis (30-31/4/2022), terungkap banyak persoalan terkini yang dihadapi masyarakat sipil. Masyarakat sipil didera banyak tantangan untuk mengonsolidasikan diri untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan memperjuangkan aspirasi publik.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan