logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTenggelamnya KRI Nanggala...
Iklan

Tenggelamnya KRI Nanggala Sinyal Darurat Peremajaan Alutsista

Banyak alutsista TNI sudah uzur, sehingga sebaik apa pun perawatannya, tetap berisiko tinggi.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nTk5iYVJQ-bi9oN6l_U4r2UmZME=/1024x696/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FKAPAL-SELAM-F_1619074013.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kapal Selam KRI Nanggala-402 merapat di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012).

JAKARTA, KOMPAS β€” Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto berpandangan kejadian hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali, menjadi sinyal kuat bahwa peremajaan alat utama sistem pertahanan atau alutsista Indonesia sudah mendesak. Apalagi, ia melihat banyak alutsista Indonesia sudah uzur sehingga sebaik apa pun perawatannya, pengoperasian alat persenjataan itu tetap berisiko tinggi.

”Ini adalah sinyal jelas bahwa TNI kita, khususnya alutsista, perlu peremajaan. Kita tidak ingin melihat ini kembali terjadi. Kita tahu, baik angkatan laut maupun angkatan udara kita, misalnya, alutsista kita sudah pada tua dan rusak,” ujar Utut, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan