logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บCegah Radikalisme, Pendidikan ...
Iklan

Cegah Radikalisme, Pendidikan Pancasila dan Agama Harus Beriringan

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila mengusulkan agar pengajaran Pendidikan Pancasila dan Agama berjalan beriringan untuk mencegah radikalisme. Pengarusutamaan Pancasila jadi hal lain yang penting dilakukan.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vK_KA2GSCxk9aa03RuwuVSkRDXI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F306816EF-1E20-4F47-BF39-D31B99D5125D_1618927549.jpeg
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo berdiskusi bersama Kompas, di kantor Kompas, Jakarta, Selasa (20/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pancasila sebagai konsensus bersama belum diamini secara utuh oleh seluruh lapisan masyarakat. Tak heran, bibit-bibit radikalisme masih terus bermunculan, bahkan berujung pada aksi terorisme. Ini perlu menjadi perhatian bersama agar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama dapat berjalan beriringan dan dimasukkan ke dalam kurikulum.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, dalam diskusi bersama Kompas di kantor Kompas, Jakarta, Selasa (20/4/2021), mengatakan, selama Pancasila tidak dianggap sebagai konsensus bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akar radikalisme akan terus tumbuh.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan