logo Kompas.id
โ€บ
Politik & Hukumโ€บIndikasi Korupsi Tercium di...
Iklan

Indikasi Korupsi Tercium di Banyak Tempat

Tak hanya yang telah terkuak oleh aparat penegak hukum, indikasi korupsi di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 juga tercium di banyak tempat. Keserakahan menjadi pemicu. Sistem pencegahan korupsi harus diperkuat.

Oleh
TIM KOMPAS
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wI1oCLgNyer6hDwhH4wu_AHMfZk=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F2435a297-3af4-4549-a663-00a821a8482e_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan terkait penahanan Menteri Sosial Juliari P Batubara (kiri berompi) dan pejabat pembuat komitmen, Adi Wahyono  (kanan berompi), karena dugaan suap dalam program bantuan sosial tahun 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Minggu (6/12/2020).

JAKARTA,KOMPAS โ€” Korupsi yang tetap tumbuh subur di tengah pandemi Covid-19 menodai peringatan Hari Antikorupsi dan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia yang jatuh pada 9 dan 12 Desember mendatang.

Korupsi masif tak hanya yang telah dikuak oleh aparat penegak hukum sejak Covid-19 masuk ke Tanah Air pada Maret lalu. Mereka yang terlibat pun bukan hanya penyelenggara negara, melainkan hingga ke otoritas di level bawah. Di tengah kondisi rakyat dan negara yang kesulitan menghadapi pandemi, para koruptor layak diberatkan hukumannya, bahkan dijatuhi hukuman mati.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan