logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTren Partisipasi Pemilih...
Iklan

Tren Partisipasi Pemilih Pemilu pada Masa Pandemi Turun

Potensi penurunan tingkat partisipasi pemilih karena pilkada dilaksanakan di tengah pandemi yang terus meningkat perlu dijawab oleh KPU. Di sejumlah negara yang melaksanakan pemilu, tingkat partisipasi turun 10 persen.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SdBL2XcX7At2x0abVjvtbZw9ci4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201014IDO_Deklarasi_damai1_1602673421.jpeg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Ratusan orang dari berbagai lembaga swada masyarakat di Kalimantan Tengah mendeklarasikan pilkada damai serta menolak tindakan anrkis dan vandalisme di Kalteng, di Kota Palangkaraya, Rabu (14/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2020 ini diprediksi menurun karena dilaksanakan saat laju penularan Covid-19 masih meningkat. Di sejumlah negara yang sudah melakukan pemilihan umum, tren partisipasi politik juga menurun.

Peneliti International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA), Adhy Aman, dalam diskusi Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Rabu (14/10/2020), mengatakan, dari 40 negara yang sudah menyelenggarakan pemilu, terjadi tren penurunan partisipasi pemilih rata-rata 10 persen. Di negara Togo, misalnya, partisipasi pemilih menurun dari 90 persen ke angka 65 persen. Di Burundi, angka partisipasi pemilih turun dari 85 persen ke 75 persen. Adapun di Polandia, partisipasi pemilih turun dari 65 persen ke 55 persen.

Editor:
susanarita
Bagikan