logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTimbang Serius Risiko Pilkada
Iklan

Timbang Serius Risiko Pilkada

Pemerintah diingatkan menimbang risiko meneruskan Pilkada 2020 di tengah regulasi yang belum adaptif terhadap pandemi Covid-19. Sejumlah komisioner KPU RI dan KPU di daerah sudah ada yang terpapar Covid-19.

Oleh
RINI KUSTIASIH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SH5iCByN9KnJv3NLVNJNBNCUjiA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200918_ENGLISH-COVID-19-STANDARISASI-TES_F_web_1600443053.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menjelaskan alur proses penghitungan suara dalam simulasi penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada penghitungan perolehan suara Pilkada Serentak 2020 di Hotel Santika Depok, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Penyebaran Covid-19 di kalangan penyelenggara pemilu, serta tingginya kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia menjadi pengingat bagi pemerintah untuk mempertimbangkan serius risiko melanjutkan Pilkada 2020. Pilkada di tengah pandemi memerlukan regulasi adaptif, kesiapan teknis, serta kedisiplinan penyelenggara, peserta, dan calon pemilih.

Menyusul Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman yang dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelumnya, Sabtu (19/9/2020), anggota KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengumumkan dirinya positif Covid-19. Pramono kini melakukan isolasi mandiri.

Editor:
Antony Lee
Bagikan