Disoroti, Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah
Akibat hilangnya pedoman GBHN, program kerja yang disusun calon presiden dan kepala daerah dinilai masih kurang sinkron dengan yang diamanatkan Pancasila. Buntutnya, visi-misi dan program hanya mengikuti selera pasar.
JAKARTA, KOMPAS โ Program kerja yang disusun oleh calon presiden dan calon kepala daerah dinilai masih kurang sinkron dengan apa yang diamanatkan dalam Pancasila. Hal itu merupakan dampak dari hilangnya pedoman Garis-Garis Besar Haluan Negara atau GBHN. Berdasarkan kajian MPR, program kerja kerap disusun mengikuti selera pasar, bukan program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Basarah dalam webinar โVisi NKRI melalui Pemilu dan Pilkadaโ, Senin (31/8/2020). Basarah mengatakan, saat ini, MPR sedang mengkaji tentang ketidaksinkronan program kerja nasional dan daerah itu. Indonesia adalah negara kesatuan yang menganut sistem pemerintahan presidensial. Namun, faktanya terkadang visi-misi dan program kerja kepala daerah seolah mencerminkan program kerjanya sendiri-sendiri.