Analisa Politik
Sindrom Kleptomania Budaya
Belantika perpolitikan Indonesia akhir-akhir ini semakin riuh, dengan hadirnya ”keraton atau kerajaan” tiban; jatuh dari langit, seperti Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda Empire di Bandung serta lainnya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200129_ENGLISH-ANALISIS-POLITIK_B_web_1580305769.jpg)
Barang bukti berupa topi diperlihatkan pada pengungkapan tindak penipuan melalui pendirian kerajaan Keraton Agung Sejagat, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (15/1/2020). Kerajaan itu didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jateng. TS (42) dan FA (41), sebagai raja dan ratu, ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diketahui memintai pengikutnya Rp 3 juta-Rp 30 juta.
Belantika perpolitikan Indonesia akhir-akhir ini semakin riuh, disemarakkan dengan kehadiran ”keraton atau kerajaan” tiban; jatuh dari langit, seperti Keraton Agung Sejagat di Purworejo dan Sunda Empire di Bandung. Selain itu, muncul juga simtom sejenis, yaitu Kesultanan Selaco (Jawa Barat), Kerajaan Ubur-Ubur (Banten), Negara Rakyat Nusantara, dan yang mutakhir adalah King of The King (Raja Diraja) di Kota Tangerang yang disebut akan melantik raja dan presiden seluruh dunia. (Kompas.com, 27/1/2020).
Tidak mustahil masih akan menyusul keraton-keraton dadakan lagi. Publik semakin gempita karena salah satu televisi swasta mengupas kerajaan dadakan tersebut berjam-jam.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Sindrom Kleptomania Budaya".
Baca Epaper Kompas