logo Kompas.id
OpiniTidak Baik-baik Saja
Iklan

Tidak Baik-baik Saja

Diksi ”tidak baik-baik saja” mewabah dalam praktik komunikasi. Diksi-diksi baru pun akan terus bermunculan.

Oleh
INDRA TRANGGONO
· 0 menit baca
Frasa <i>tidak baik-baik saja</i> dipakai masyarakat untuk merespons kondisi politik yang jauh dari nilai-nilai ideal.
SUPRIYANTO

Frasa tidak baik-baik saja dipakai masyarakat untuk merespons kondisi politik yang jauh dari nilai-nilai ideal.

Frasa tidak baik-baik saja kini mewabah dalam praktik komunikasi di masyarakat. Frasa tersebut semula digunakan banyak pengamat hukum, politik, dan budaya ketika merespons kondisi politik nasional yang mereka nilai jauh dari nilai-nilai ideal. Lalu, para politikus dan masyarakat pun mengikutinya, terutama di media sosial.

Frasa tidak baik-baik saja atau baik-baik saja sering berjalan seiringan, bergantung pada konteks atau keadaan yang menyertainya. Orang menggunakan tidak baik-baik saja untuk menyampaikan pesan negatif atas keadaan yang dianggap buruk (jauh dari harapan yang ideal), tidak aman, tidak menguntungkan, dan tidak-tidak lainnya. Bisa juga hal yang terkait dengan kesialan, penderitaan, kesedihan, kerugian, dan keprihatinan. Sementara itu, orang menggunakan baik-baik saja untuk keadaan yang dinilai positif, menguntungkan, menggembirakan, atau mendekati ideal.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan