logo Kompas.id
OpiniDokter PPDS, Pusaran...
Iklan

Pendidikan Dokter

Dokter PPDS, Pusaran Perundungan, dan Sistem yang Tak Kondusif

Tindakan perundungan tidak bisa disimpulkan hanya berdasarkan pandangan sepihak, ”chit-chat”, atau informasi medsos.

Oleh
IQBAL MOCHTAR
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/ipyW5-tGM5Udv-nHTqTBtytuuwg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F02%2F48c0a218-2b81-4d61-a8c9-29830b36d0a9_jpg.jpg

Kematian seorang calon dokter spesialis beberapa waktu lalu merebakkan isu perundungan atau bullying di bidang medis. Sesaat setelah kejadian tersebut, Menteri Kesehatan mengeluarkan pernyataan menohok bahwa perundungan sudah menjadi isu kronis dalam program pendidikan dokter spesialis atau PPDS.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan langsung menghentikan PPDS tempat korban menjalani pendidikan.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Dokter PPDS, Pusaran Perundungan, dan Sistem yang Tak Kondusif".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.