logo Kompas.id
OpiniDari Kebangkitan Nasional ke...
Iklan

Dari Kebangkitan Nasional ke Pembangunan Nasional

Tanpa GBHN seperti saat ini, pembangunan menggusur orang miskin, bukan menggusur kemiskinan.

Oleh
SRI EDI SWASONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3e2Fxf7q1mWI_BtZ6rLR4BUUN2U=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F04%2Fa833b226-2edb-4b6e-afab-b3aeb7075b5f_jpg.jpg

Kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei tahun ini disertai keprihatinan mendalam. Tugas negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum telah terabaikan.

Penyelenggaraan pemerintahan negara meninggalkan etika dan tata krama kenegaraan. Lirik lagu ”Indonesia Raya” yang mengagungkan persatuan bangsa seolah-olah menjadi retorika hampa. Disintegrasi nasional membayang-bayangi nasib masa depan kita.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan