Refleksi Kebangsaan
Malu Menjadi Bangsa
Kita malu kepada para pendiri bangsa jika pemilu dibiarkan sebagai pesta gila ketakadaban, merecoki nilai-nilai luhur.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F04%2Fc8c24ba7-7cd6-4e87-ab0d-a582683a6067_jpg.jpg)
Ilustrasi
Andaikan para pendiri bangsa menyaksikan rangkaian peristiwa politik menjelang pesta demokrasi, Pemilihan Presiden 2024, mereka tentu akan menangis.
Betapa tidak. Warisan nilai-nilai luhur keadaban bangsa telah digerogoti oleh perilaku politik yang merayakan individualisme, altruisme dan egoisme kelompok; keculasan, kecurangan dan kelicikan; intimidasi, ancaman dan teror; wacana ejekan, hinaan dan cercaan; manipulasi aturan hukum, etika dan norma publik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Malu Menjadi Bangsa".
Baca Epaper Kompas