Surat Pembaca
Lampu Kuning Pangan Nasional
Iklim ekstrem berdampak pada produksi pangan nasional, sementara sejumlah negara membatasi ekspor pangan. Ini harus jadi perhatian pemerintah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F28%2F32d68ccc-e27c-4fb4-b908-ff95dc3714ed_jpg.jpg)
Imam (44), petani di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat, menunda menanam padi akibat kekeringan. Saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/11/2023), dia menceritakan mengalami gagal panen pada Agustus 2023, padahal modal tanamnya sekitar Rp 20 juta untuk sawah seluas 1 hektar.
Berita dan artikel di harian Kompas edisi Jumat (1/12/2023) benar-benar membuat saya terkesiap. Berbagai topik yang ditampilkan harian Kompas hari itu membuat saya bergidik.
Halaman pertama Kompas pada hari Jumat itu menampilkan berita utama dengan judul ”Sekitar Satu Juta Petani dan Nelayan Berkurang di 2030”. Di halaman dua terdapat berita yang berjudul ”Produksi Beras Turun akibat Iklim Ekstrem”.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Lampu Kuning Pangan Nasional".
Baca Epaper Kompas