Iklan
Geliat Akar Otoritarianisme di Asia Tenggara
Semua elemen kekuatan demokrasi di Asia Tenggara harus betul-betul menata kembali komitmen pembangunan demokrasi di tingkat kawasan.
Pasca-Perang Dunia II, Asia Tenggara telah menjelma menjadi kawasan yang stabil secara politik, serta prospektif secara ekonomi dan perdagangan.
Stabilitas kawasan ini menjadi semakin menjanjikan ketika dunia lepas dari situasi ketidakpastian akibat Perang Dingin, yang ditandai oleh terjadinya gelombang ketiga demokratisasi (the third wave of democratization), di negara-negara seperti Filipina, Thailand, dan juga Indonesia.