logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊDisinformasi Jelang Kampanye...
Iklan

Disinformasi Jelang Kampanye Pilpres

Di masa kampanye, disinformasi banyak beredar untuk memengaruhi pemilih. Literasi media menjadi kunci.

Oleh
RIZKA HALIDA
Β· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qdSBM2U5UvbRJ8S2DhqWWgaBqsQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F15%2F54c167d9-c426-4f0c-999e-a8e98903f734_jpg.jpg

Masa kampanye Pilpres 2024 sudah di depan mata. Biasanya, di masa kampanye publik akan kebanjiran berita-berita tentang calon, baik yang mereka dukung maupun tidak. Pada derajat tertentu, berbagai berita tentang calon amat berguna bagi pemilih untuk menimbang, mana calon yang lebih layak memenangkan suara mereka. Media merupakan sumber informasi penting yang diperlukan pemilih, seperti rekam jejak, program kerja, dan latar belakang sosial.

Namun, di sisi lain, berbagai berita yang beredar tidak selamanya positif, benar, dan berguna untuk menjadi rujukan dalam memilih. Di masa kampanye, disinformasi banyak beredar untuk memengaruhi pemilih. Dikutip dari tulisan Kapantai dan kolega yang dipublikasi di News Media & Society (2020), disinformasi dipahami sebagai semua bentuk informasi yang salah, tidak akurat, atau menyesatkan yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk merugikan publik atau untuk mendapat keuntungan tertentu.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan