logo Kompas.id
OpiniBursa Karbon Bukan Arena Sulap
Iklan

Perdagangan Karbon

Bursa Karbon Bukan Arena Sulap

Bursa karbon bukan arena sulap yang kehadirannya serta merta menghapus begitu saja emisi GRK. Diperlukan proses panjang dan berbagai langkah untuk menjadikannya memiliki peran lebih bermakna.

Oleh
MUHAMAD BURHANUDIN
· 0 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Tanggal 26 September 2023 menjadi detak pertama mulai berputarnya jarum jam perdagangan karbon di Indonesia melalui bursa karbon, dengan IDXCarbon sebagai penyelenggaranya. Pada setiap transaksi di bursa tersebut, tersemat harapan akan adanya penurunan emisi karbon penyebab krisis iklim. Ya, ini bukan pasar bursa biasa.

Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris yang diharapkan mendorong pencapaian target kontribusi yang ditetapkan secara nasional (NDC) diperkuat dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), yaitu 31,89 persen dengan kemampuan sendiri, atau 43,20 persen dengan bantuan internasional pada 2030.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan