logo Kompas.id
OpiniTak Ada Wasiat Saling Membenci
Iklan

Keadaban Politik

Tak Ada Wasiat Saling Membenci

Para tokoh pendiri republik ini telah memberikan contoh kecerdasan penuh kearifan: perbedaan politik dan cara berpikir tidak jadi penghambat dalam merajut persaudaraan kebangsaan.

Oleh
INDRA TRANGGONO
· 0 menit baca
https://assetd.kompas.id/zfKlZjCEOMj7RVY25fTlrI5hHG8=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F11%2F9b47bd51-a97c-4b12-8ea0-aa461ed29225_jpg.jpg

Tidak ada surat wasiat dari para pendiri bangsa untuk saling membenci. Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan tokoh-tokoh pendiri republik ini memberi contoh kecerdasan penuh kearifan: perbedaan politik dan cara berpikir tidak menghambat persaudaraan kebangsaan. Justru dengan perbedaan, bangsa kita bisa berkompetisi sehat, mewujudkan Indonesia bermartabat.

Namun, memori kolektif bangsa rupanya tidak kuat. Nilai-nilai para pendiri bangsa luput dijadikan orientasi pemikiran dan perilaku. Segala perbedaan disikapi secara kaku. Logika dikalahkan emosi. Kebenaran jadi pembenaran.

Editor:
AGNES ARISTIARINI, YOVITA ARIKA
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Tak Ada Wasiat Saling Membenci".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...