Kampanye Digital ”Yes”, Propaganda ”No”!
Kampanye digital memiliki berbagai manfaat yang signifikan dalam mempromosikan partisipasi demokratis dan menghubungkan kandidat dengan pemilih. Namun, kampanye digital yang menghalalkan segala cara harus dihentikan.
Menarik membaca analisis Antony Lee berjudul "Lain Partai Politik, Lain Pula Strategi Twitnya" yang terbit di harian Kompas pada 6 Mei 2023. Memantau akun Twitter 17 partai politik sejak 27 Februari 2022, terlihat bahwa partai-partai itu telah aktif menyosialisasikan pandangan mereka atas berbagai masalah publik yang berlangsung di media sosial, termasuk dalam hal ini tokoh dari setiap partai.
Di tengah terpaan revolusi digital yang memengaruhi praktik kehidupan demokrasi, termasuk dalam kampanye pemilu, fenomena ini sepenuhnya dapat dimengerti. Pada tahun politik di mana pemilu akan dilaksanakan dalam hitungan bulan, dapat kita lihat bahwa sesungguhnya sebagian besar politisi dan partai politik telah gencar memikat hati pemilih melalui berbagai platform media sosial, dari mulai Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, ataupun Tiktok.