logo Kompas.id
›
Opini›Demokrasi Deliberatif
Iklan

Etika Politik

Demokrasi Deliberatif

Jika demokrasi elektoral memprioritaskan mobilisasi persuasif untuk mendulang suara, demokrasi deliberatif menekankan ajang konsultasi publik tentang urusan umum. Warga berpartisipasi dalam diskursus mengambil keputusan.

Oleh
FIDELIS REGI WATON
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Demam Pemilu 2024 mulai menjalar, dengan mulai dideklarasikannya para capres dan caleg. Lazimnya pemilu diapresiasi sebagai pesta demokrasi. Pemilu yang bebas, fair, dan reguler jadi jantung demokrasi, gelanggang kompetisi perebutan kekuasaan terorganisasi.

Lewat pemberian suara, warga dengan hak pilih turut menentukan pengemudi cakra politik. Prinsip kedaulatan rakyat dikonsolidasikan di pemilu berkala. Mekanisme pemilu menegaskan hakikat demokrasi sebagai kekuasaan rakyat.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Demokrasi Deliberatif".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...