Pemungut Peradaban
Bangsa-bangsa lain terus memijakkan pembangunan peradabannya dari buku. Sejak pendidikan dasar, anak-anak diakrabkan dengan buku. Sepertinya kita masih melihat proses seperti itu kurang berguna, bahkan sia-sia.
Sejumlah toko buku akan ditutup total akhir tahun ini karena terus merugi. Adakah ini tanda bahwa kita tidak lagi memijakkan kaki peradaban kita pada buku atau bacaan?
Rencana penutupan toko buku itu mengingatkan saya pada pengalaman merawat arsip. Awal Mei 2023 saya berjumpa dengan Pak Hend. Ia orang Belanda, doktor sejarah gereja reformasi. Kini ia bekerja pada satu lembaga penelitian kearsipan di Leiden. Telah bertahun-tahun Pak Hend mengumpulkan, merawat, dan mendigitalisasi arsip-arsip gereja. Mula-mula arsip gereja di Belanda. Akhirnya juga arsip gereja di Indonesia.