Kemiskinan di Tengah Ketamakan Pemimpin
Terdorong oleh keinginan yang egois dan eksesif, pemimpin yang rakus pada kekuasaan, kekayaan, dan uang terlibat dalam parade keserakahan di tengah kemelaratan rakyatnya.
Di republik yang mayoritas warganya rentan miskin dan lebih dari 26 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan, ketamakan pemimpin adalah bencana moral terbesar yang memalukan. Terdorong oleh keinginan yang egois dan eksesif, pemimpin yang rakus pada kekuasaan, kekayaan, dan uang terlibat dalam parade keserakahan di tengah kemelaratan rakyatnya.
Retorikanya atas nama negara, tetapi praktiknya untuk keserakahan diri. βAtas nama negara, aku bisa kaya dan foya-foya,β kritik Usman Hamid, melalui lagu βSa Kong Saβ, atas perilaku pemimpin yang berfoya-foya dari uang pajak rakyat, pungutan liar, dan setoran ilegal lainnya (Kompas, 31/3/2023).